Menurut Ery, peran jumantik juga akan dimaksimalkan untuk mencegah penyakit menular Demama Berdarah Dengue (DBD). Salah satu yang akan diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada mereka adalah rompi seragam, kartu identitas dan juga senter untuk memantau jentik-jentik nyamuk.
“Dalam bidang kesehatan, kami juga berencana akan membangun atau merehabilitasi gedung RSUD Soewandhi. Nanti akan dibangun gedung dan parkirnya. Insyallah di situ nanti juga akan ada pengobatan untuk penyakit kangker,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa di tahun 2019 ini Pemkot Surabaya akan membangun IPAL di 10 puskesmas di Surabaya dan akan merehabilitasi kerusakan ringan di 24 puskesmas serta 28 pustu. Bahkan, akan ada pemeliharaan di 39 puskesmas dan 31 pustru.
Ery menambahkan, pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu fokus dari Pemkot Surabaya di tahun 2019 ini. Kali ini, Pemkot Surabaya akan membangun beberapa jalan dan pedestrian. Khusus untuk pembangunan jalan akan dilakukan di Jalan Lingkar Luar Timur (Ruas Frontage Nambangan-Kyai Tambak Deres), Jalan Lingkar Luar Barat (Ruas Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo), Jalan Merr, Jalan Raya Wonokromo (frontage), jalan akses lapangan tembak, Jalan Kauman, dan pembangunan Jebatan Joyoboyo Wonokromo.
Sementara untuk pembangunan pedestrian akan difokuskan di Jalan Kertajaya Sisi Selatan (pom bensin viaduk), Jalan Dr. Soetomo sisi utara dan sisi barat selatan, Jalan Dharmahusada ke barat, Jalan Nginden sisi timur, Jalan Perak Barat, Jalan Kedungdoro sisi barat (ruas Kedungsari), Jalan HR Muhammad, Jalan Demak, Jalan Manyar Kertoarjo sisi utara, Jalan Gentengkali, Jalan Bubutan sisi timur, Jalan Mayjend Sungkono, dan Jalan Bubutan (sentra PKL Indrapura).
“Kami juga akan segera menuntaskan pembangunan pompa petekan karena itu sangat urgent dan kemarinnya pengembangnya putus kontrak. Nanti akan kami bangun dengan kapasitas 24 meter persegi/detik,” katanya.
Sedangkan untuk pembangunan drainase, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan akan berfokus di saluran diversi Gunungsari, saluran Underpass Bundaran Satelit, saluran Barata Jaya menuju Boezem Bratang, saluran Kebonsari, saluran banyu urip kidul, saluran Jalan Rejosari, saluran Jalan Ngagel Jaya Utara, saluran Jalan Wonorejo, Saluran Tambak Adi dan saluran Jalan Manukan Tengah. “Kami juga akan menambahkan beberapa kapasitas pompa air di rumah pompa,” ujarnya.
Ery juga menjelaskan bahwa pada tahun 2019 ini Pemkot Surabaya akan fokus pada pemutaakhiran data penduduk miskin sebagai dasar pemberian intervensi dari pemkot. Nantinya, akan ada sinkronasi dan integrasi antara data penduduk berpenghasilan rendah dengan data kependudukan, sehingga nantinya akan diketahui jumlah total penduduk miskin atau kurang mampu di Kota Surabaya.
“Nah, data tunggal inilah yang nantinya akan dijadikan acuan oleh Pemkot Surabaya untuk memberikan berbagai bantuan. Nanti syarat-syarat dan panduannya akan diatur dalam Perwali,” kata dia.
Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan berbagai pembangunan fasilitas olahraga dan berbagai gebrakan di Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau. Termasuk pula di Dinas Koperasi serta pengaturan Sentra-sentra PKL di Surabaya. (wt)