Sedangkan Kota Surabaya yang diklaim menjadi kota sadar penyakit demam berdarah, lantaran dapat mengatasi kasusnya hingga turun drastic, tahun ini terdata 12 orang penderita.
“Jumlah kematian akibat demam berdarah mengalami peningkatan menjadi dua persen dari target total satu persen,” ujar Siti.
Karena itu, Dinkes Jatim mengimbau masyarakat agar dapat lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan dan mengaktifkan kader jumantik atau juru pemantau jentik di setiap rumah.
Pemprov Jatim telah melayangkan surat edaran gubernur kepada seluruh bupati/wali kota agar menggalakkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
“Kami juga meningkatkan program terbaru, satu rumah satu jumantik. Harapannya, jentik yang di lingkungan rumah itu menjadi tidak ada. Kalau jentik tidak ada, nyamuk tidak ada,” kata Siti. (wt)