”Jadi saya minta sekali lagi, nanti dibersihkan semua kabel yang di tengah (jalan) itu. Saya minta dibersihkan semua di situ. Nanti saya ganti PJU nya. Yang kedua jalan utama itu harus bersih pak, supaya ndak mengganggu,” imbau Risma kepada Ketua RW setempat.
IPemkot Surabaya, akan membantu meringankan korban kebakaran. Selama tujuh hari ke depan, pihaknya telah membuka Posko Terpadu untuk tempat tinggal sementara para korban. Selama tinggal di Posko Terpadu, ia memastikan bahwa para korban mendapat bantuan makanan selama tiga kali sehari. “Saya akan bantu, minimal akan bantu meringankan, tujuh hari akan kita rawat, makanannya dari kita semua. Nanti juga kita bantu pakaian,” ujarnya.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menyampaikan, jumlah rumah yang terbakar mencapai 17. Dengan rincian, 29 Kartu Keluarga (KK), dan 73 jiwa. Saat ini, warga yang rumahnya terbakar, mengungsi ke Posko Terpadu yang didirikan Pemkot Surabaya. ”Untuk sementara, korban kebakaran saat ini tinggal di Posko Terpadu, beberapa dari mereka juga ada yang memilih untuk tinggal di rumah saudaranya,” kata dia.
Fikser mengatakan, di Posko Terpadu, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai keperluan untuk para korban. Seperti kasur, bantal, selimut, peralatan mandi, obat-obatan, pakaian layak dan makanan. “Kami juga telah menyiapkan dokter untuk pemeriksaan kesehatan mereka dan psikolog untuk pendampingan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, selama tujuh hari, pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada para korban. Nantinya, setelah tujuh hari ke depan, pihaknya akan kembali mengkomunikasikan terkait tempat tinggal selanjutnya para korban. “Setelah tujuh hari, nanti akan kita komunikasikan lagi, apakah mereka masih ingin tinggal di Posko Terpadu,” pungkasnya. (wt)