Menanggapi hal ini, pihaknya meminta para ahli dari beberapa perguruan tinggi untuk melakukan riset dan pengembangan tentang peningkatan produksi dan produktifitas. Misalnya saja untuk penemuan bibit unggul.
Kami juga meminta kepada bupati atau walikota untuk mengecek kembali peraturan daerah tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Saat ini baru 22 kabupaten yang telah membuat LP2B,” jelasnya.
Terjaganya ketahanan pangan tersebut meliputi produksi yang cukup untuk Jatim dan nasional, harga yang terjangkau, hasil pertanian yang berkualitas dan memiliki jaminan mutu.
Dengan menjaga hal tersebut, maka kebutuhan pangan baik untuk Jatim dan nasional akan aman.”Dengan demikian semua proses pembangunan nasional bisa berjalan lancer khususnya tercukupinya gizi nasional,” lanjutnya.
Menurut Heru Tjahjono, kepastian ketersediaan pangan saat musim hujan dan saat panen. Dikatakannya, Gubernur Jatim juga sudah melakukan beberapa hal untuk ketahanan pangan salah satunya adalah konsep hulu hilir, tujuannya adalah agar kualitas ketahanan pangan, produksi bisa bagus dan ekonomis serta harga murah. (min)