Perlu Ada Pedoman Agar Khotbah Tak Mengandung Unsur Radikal

Perlu Ada Pedoman Agar Khotbah Tak Mengandung Unsur Radikal
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Prof Dede Rosyada (Istimewa)

Menurutnya kalau pengurus masjid sudah mengetahui ada penceramah menyampaikan materi khotbah yang mengandung radikalisme dan intolerasi maka sudah seharusnya pengurus masjid tersebut tidak memberikan tempat lagi bagi penceramah tersebut.

“Jadi, seleksinya seperti itu, dan tentunya hal itu juga perlu disampaikan kepada pengurus masjid yang lain atau dicatat bahwa penceramah tersebut materi ceramahnya seperti apa,” katanya

Menurut Dede, ceramah bermuatan radikal dan intoleransi berbahaya jika diserap oleh umat yang pengetahuan agamanya masih kurang dan juga oleh orang yang tingkat pendidikannya rendah.

Ia berharap organisasi keagamaan berinisiatif mendorong pentingnya membuat pedoman khotbah yang lebih mendidik yang dapat mencerdaskan masyarakat dan penuh nuansa perdamaian agar masyarakat tidak terpecah dan umat terbentengi dari paham radikal.

“Bukan kurikulum khotbah, tetapi pedoman khotbah. Dulu saya pernah membuat materi dakwah terurai, menjelaskan temanya apa, bicaranya apa dan arahnya ke mana dan ilustrasinya seperti apa, hanya satu halaman. Nanti bisa dipakai oleh khatib atau penceramah sebagai pedoman untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada umat atau jamaahnya,” katanya.

Selain itu, kata Dede, perlu ada buku kecil bagi pengurus masjid yang menjelaskan indikator. (kh)