KEDIRI – Patut mendapat apresiasi yang luar biasa akan penganugerahan COIN Emas (Competition in English Massive), yang diselenggarakan Pemerintah Kota Kediri, berlangsung spektakuler di gedung IKCC Kota Kediri, Minggu malam (18/11/2018).
Suasana kian meriah, saat Mayor of Kediri City (Walikota Kediri) Abdullah Abu Bakar memasuki gedung IKCC dengan elegan seperti halnya kedatangan Presiden RI Joko Widodo saat memasuki area pembukaan Asian Games 2018.
Dengan layar monitor yang menampilkan perjalanan Mas Abu dari Rumah Dinas menuju IKCC menggunakan mobil. Dan, video berakhir dengan suasana di depan gedung IKCC, hingga dilanjutkan dengan hadirnya Mas Abu secara langsung didalam gedung IKCC.
Malam Penganugerahan COIN Emas dimulai dengan penampilan 3 Spot Emas yang menjadi grand finalis kompetisi Drama Coustic Contest. Dimulai dari, Spot Wijaya Kelurahan Betet yang menampilkan keseharian pedagang pasar sebelum dan sesudah belajar bahasa inggris. Dilanjutkan penampilan kedua dari Spot Belajar Bareng dari Kelurahan Ngronggo yang menampilkan drama musik kisah Peterpan. Kemudian penampilan ketiga dari Spot GBE Community dari Kelurahan Bujel yang menampilkan drama musik Mail Kundang.
Walikota Kediri dalam sambutannya menyampaikan, terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada Dinas Pendidikan Kota Kediri, seluruh Tutor English Massive dan PJ atau koordinator spot English Massive yang telah mendedikasikan diri untuk anak-anak Kota Kediri. Dalam 3 tahun perjalanannya, English Massive Kota Kediri menunjukkan hasil yang sangat positif.
” 3 tahun ini Emas berjalan dan kita lihat tadi 3 peserta yang menunjukkan potensi berbahasa inggris yang sangat baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mas Abu sapaan akrab Walikota juga menjelaskan, Emas adalah sebuah program pemberdayaan masyarakat untuk membuat generasi muda Kota Kediri mendunia dengan bahasa inggris.
“Untuk kedepannya, kita bisa dukung setiap spot belajar dengan Prodamas Plus, tentunya dengan prosedur yang dijalankan. Semoga Emas semakin hebat dan anak-anak bisa semakin hebat berbahasa inggris,” urainya





