Mengingat pentingnya perawatan dan pendampingan bagi penderita kanker, kata Risma, kehadiran taman paliatif yang digagas oleh teman-teman yayasan paliatif dan beberapa dokter, benar-benar dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan pelayanan kesehatan yang nyaman dan aman bagi penderita kanker.
“Kami juga sediakan ambulance dan dokter di taman yang terletak di jalan Kesumba, Tambaksari itu,” imbuh Risma.
Seminar bertema “Karena Anda Berharga” dikemas dengan meriah dan menarik, salah satu kemenarikan ketika iringan musik angklung memainkan lagu Heal The World yang populer dinyanyikan Michael Jackson. Sontak, membuat Risma berdiri lalu mengajak semua peserta termasuk salah seorang pemain angklung yang duduk di kursi roda serta beberapa penderita kanker menyanyikan lagu tersebut. “Ayo semuanya bernyanyi dan tersenyum,” ajaknya penuh semangat.
Ketua Umum Yayasan Paliatif Surabaya Lizza Hendriadi menambahkan, upaya YPS membantu serta mendampingi penderita kanker tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kota Surabaya dan RSUD Dr. Soetomo yang dibuktikan dengan kehadiran Taman Paliatif pada 15 Mei 2010. “Melalui taman ini, Surabaya menjadi satu-satunya kota di dunia yang mendeklarasikan Surabaya bebas nyeri kanker tahun 2010,” imbuhnya.
Disampaikan Lizzi, misi program kerja Yayasan Paliatif yang berdiri pada tanggal 17 April 2001, di antaranya, pemberian obat secara cuma-cuma kepada pasien tidak mampu, santunan pendidikan anak asuh paliatif, meningkatkan kualitas dan kuantitas relawan paliatif. “Adapula sosialisasi dan edukasi tentang perawatan paliatif serta penggalangan dana untuk kegiatan TPS,” paparnya.
Dengan terselenggaranya seminar ini, Lizza berharap seluruh masyarakat Surabaya memahami ketersediaan perawatan dan poli paliatif di beberapa rumah sakit seperti Poli Paliatif RS. Dr Soetomo, Rs. Vincentius A Paulo (RKZ) dan Rs. Baptis Batu. “Ke depan, kita segera buka program studi paliatif di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair),” ujarnya. (wt)





