“Sementara untuk rute kedua, dimulai dari TMP Kusuma Bangsa, Rumah HOS Tjokroaminoto, Museum Dr. Soetomo dan GNI, Monumen Tugu Pahlawan dan berakhir di Museum Surabaya,” ujarnya.
Selain kegiatan wisata kepahlawanan, lanjut dia, Disbudpar Surabaya juga mengadakan acara Sekolah Kebangsaan. Nantinya, para pelajar akan diajak mengingat kembali sejarah perjuangan bangsa Indonesia. “Kita ingin kembali mengajak para pelajar untuk merefleksi bahwa Surabaya adalah Kota Pahlawan,” tuturnya.
Dijelaskan, jadwal agenda tersebut, diadakan selama lima hari ke depan, dengan lokasi berbeda. Hari pertama (pra acara) diadakan Kamis, (25/10), di Monumen Tugu Pahlawan. Diikuti 1.500 pelajar Surabaya. Kedua, Senin, (29/10), bertempat di Museum Dr. Soetomo dan GNI, dengan peserta sebanyak 1.000 pelajar. Ketiga, Selasa, (30/10) di Taman Jayengrono diikuti 1.000 siswa. “Untuk hari terakhir, diadakan pada Selasa, (06/11), dengan peserta 1.500 pelajar,” paparnya.
Antiek menambahkan, nantinya Sekolah Kebangsaan akan dikemas berbeda dengan tahun lalu. Para pelajar tidak hanya diajak mengerti materi sejarah perjuangan Kota Surabaya. Namun, mereka akan diajak menjadi peserta teatrikal perjuangan yang diadakan di Monumen Tugu Pahlawan.
“Di hari terakhir acara, ibu Wali Kota yang akan menjadi pembicara,” ujarnya. (wt)