YLKI minta tempat istirahat tol diaudit

YLKI minta tempat istirahat tol diaudit
Jangan dinyatakan toilet gratis, tapi petugasnya minta uang kepada konsumen."

Jakarta – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pihak terkait untuk mengaudit keandalan tempat istirahat (rest area) sebagai persiapan mudik Lebaran 2018.

“Pihak terkait di sini adalah Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Korlantas Mabes Polri, pengelola jalan tol dan dinas perhubungan setempat,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, terbangunnya Tol Trans Jawa dari Merak hingga Surabaya pada Idul Fitri 1439 Hijriyah ini akan mengakibatkan bangkitan lalu lintas signifikan di jalan tol.

“Sangat mungkin kemacetan di jalan tol akan lebih parah daripada kemacetan mudik Lebaran tahun sebelumnya. Pemudik akan bereforia menggunakan jalan tol Transjawa sebagai jalur utama, apalagi diberikan diskon tarif tol,” katanya sebagaiamana di langsir Antara

Oleh karena itu, Tulus mengemukakan, bisa jadi salah satu pemicu kemacetan di jalan tol karena keberadaan rest area, sehingga diperlukan manajemen lalu lintas lebih cerdas dan kreatif agar hal itu tidak terjadi.

Tulus menyebut, beberapa hal yang perlu diaudit pada tempat istirahat di sepanjang jalan tol adalah terkait akses air bersih, pengelolaan toilet, tempat ibadah, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), hingga harga makanan di area itu.

Pertama, dikemukakannya, pastikan akses air bersih yang cukup untuk toilet, khususnya toilet umum untuk perempuan dan tidak ada antrean mengular, sehingga perlu portabel toilet untuk memangkas antrean itu.

“Maksimum antrean di toilet perempuan seharusnya tidak lebih dari lima orang. Antrean panjang itulah yang memicu pemudik menjadi lebih lama berada di rest area,” katanya.