Kamis, 12 Desember 2024
26.1 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSumenepTerlibat Kasus Narkoba, Rofiqi Mendekam di Balik Jeruji

    Terlibat Kasus Narkoba, Rofiqi Mendekam di Balik Jeruji

    Sumenep – Rofiqi Bin Musahwi, (44), pria asal Dusun Angsana, Desa Bragung Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, meratapi nasipnya dibalik Jeruji Besi akibat perbuatannya jadi budak narkoba.

    Satreskoba polres sumenep menangkap pria belum tamat SMA ini pada jumat, 13/4/ 2018 sekira pukul 21.00. Lantaran kedapatan mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

    Penagkapan terhadap terlapor berdasarkan Informasi dari masyarakat bahwa terlapor sering melakukan transaksi dan mengkonsumsi sabu dirumah nya.

    Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Abd Mukit dalam keterangan rilisnya yang diterima k

    orantransparansi.com mengatakan,

    Terlibat Kasus Narkoba, Rofiqi Mendekam di Balik Jeruji
    Rofiqi Mendekam di Balik Jeruji

    “Penangkapan tersebut berdasarkan laporan dari masarakat, bahwa terlapor akan bertransaksi sabu serta mengkonsumsi dirumahnya. Atas laporan tersebut maka petugas melakukan penyelidikan intensif terhadap terlapor,” Sabtu,14/4/2018.

    kata mukit, petugas langsung melakukan penggerebekan disertai penggeledahan dan ditemukan barang bukti narkoba jenis sabu dan seperangkat alat bisapnya, pada ruang tamu terlapor.

    Setelah ditunjukkan kepada terlapor mengakui bahwa barang haram tersebut adalah miliknya.

    “Selanjutnya terlapor berikut barang buktinya diamankan oleh polisi guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” Ungkapnya.

    Andapun barang bukti yang disita oleh polisi berupa 2 (dua) poket/kantong plastik klip kecil berisi Narkotika jenis sabu masing-masing berat kotor ± 0,30 gram, 0,19 gram (berat keseluruhan ± 0,49 gram). 1 (satu) buah pipet terbuat dari kaca didalamnya terdapat sisa Narkotika jenis sabu dan Seperangkat alat hisap

    Atas perbuatannya terlapor dijerat dengan pasal 114 ayat (1) subs. Pasal 112 ayat (1) UU 35 Tahun 2009 ttg Narkotika dengan acama hukuman paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp 800 juta rupiah dan paling banyak Rp 8 miliar rupiah (fidz).

    Reporter : Amin Istighfarin

    Editor : Sabarudin

    COPYRIGHT © 2018 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan