“Saya gunakan uang pribadi mas untuk beli marsebel itu, karena prihatin kepada masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih, artinya kalau pemerintah ada kepedulian kepada warga setidaknya marsebel itu jangan di kasih yang rusak dan tak berfungsi” pungkasnya
Secara terpisah, konsultan pengawas pelaksanaan Hippam tahun 2015, pak Tayyib mengakui kalau keberadaan marsebel itu memang tidak nyala, namun pihaknya sudah menyampaikannya kepada dinas, hanya saja belum ada tanggapan. Tegasnya
Ketua pemantau penggunaan keuangan negara (P2KN) korwil Madura, RB. Ainur Rahman, mengatakan pihaknya akan membantu kelompok penerima bantuan, untuk tepat guna dan sasaran, masalahnya apapun bentuk penyimpangan akan bermasalah secara hukum. Tegasnya (sal)