BANYUWANGI – Jalan poros yang mengubungkan antara kecamatan satu dengan kecamatan lainya tampaknya menjadi prioritas. Karena, jalan poros itu akan dilewati volume kendaraan yang cukup besar dan ramai. Dan salah satunya ada yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan pendidikan, kesehatan dan pusat perdagangan dan itulah yang harus diutamakan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (Dinas PUBMCKTR) Kabupaten Banyuwangi, Ir H Mujiono, MSi kepada wartawan di gedung DPRD Banyuwangi, kemarin.
“Dengan keterbatasan anggaran, tentunya harus ada program yang fokus kepada yang dipegang oleh masyarakat. Apalagi, tahun 2018 ini Dinas PUBMCKTR anggaranya kurang lebih Rp 225 miliar. Kalau dibandingkan tahun 2017, tahun 2018 ini lebih kecil. Makanya kegiatan program betul-betul ada prioritas,” tandas Mujiono.
Khusus untuk jembatan, kata Mujiono, memang difokuskan kepada membuka aksebilitas (membuka daerah yang terisolir). Artinya disitu ada beberapa kecamatan yang dihubungkan dengan beberapa kecamatan. Tapi belum bisa di lalui oleh roda 4, sehingga disini dinas PU harus buatkan jembatan baru.
“Kami menghubungkan antar kecamatan Glenmore dan Kalibaru, terutama disisi utara yang dekat rel. Antara 2 kecmatana itu ada jembatan, tapi kecil, sehingga dari segi kenyamanan roda 4 kurang bagus. Tapi sudah ada embrionya,” ungkapnya.