Korut dan Korsel melaksanakan perundingan langka pada awal Januari untuk membawa warga Korut ke Olimpiade Pyeongchang, setelah pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan dalam pidato tahun barunya bahwa dirinya bersedia untuk membuka diskusi dengan Seoul.
Presiden Korsel Moon Jae-in telah melihat tingkat dukungan kepadanya menurun karena tanggapan pemerintahnya terhadap partisipasi Korut dalam Olimpiade, terutama setelah memutuskan untuk membentuk tim hoki es gabungan wanita dengan para atlet dari dua negara Korea untuk Olimpiade Musim Dingin.
Banyak warga Korsel mengeluhkan bahwa tim hoki wanita tersebut –satu-satunya tim gabungan yang akan dibentuk– tampak tidak adil bagi pemain Korsel. Lebih dari seratus petisi melawan tim gabungan tersebut telah dikirim ke laman web Istana Kepresidenan Gedung Biru.
Pemerintah dan partai oposisi mengkritik keputusan Pyongyang untuk membatalkan pertunjukan pada Selasa, dengan Partai Demokrat milik Moon yang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “seringnya melanggar janji akan menyebabkan kepenatan.”
“Ini adalah tanggung jawab Korut untuk menunjukkan ketulusannya. Tidak ada gunanya membalik kesepakatan seperti halnya membalik tangan mereka,” demikian Partai Demokrat Korsel.(nov)