JAKARTA (Wartatransparansi.com) — Peserta kegiatan Raimuna Nasional Pramuka unjuk rasa kepada panitia terkait dengan bahan makanan (natura) dan pengelolaan kegiatan yang buruk.
“Bahan makanan ada yang busuk, tidak lengkap dan terlambat datang. Pada kegiatan wisata hari pertama dan kedua, peserta mendapat makanan basi sehingga ada yang kena diare,” kata Sapto Susilo, Pembina Pendamping dari kontingen Kwartir Cabang Demak, Jawa Tengah pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Raimuna Nasional yang diikuti sekitar 20 ribu pramuka penegak dan pandega dibuka oleh Wapres Maaruf Amin pada 14 Agustus dan berlangsung hingga 21 Agustus 2023. Aksi unjuk rasa sebagian peserta berlangsung di Perkemahan Putera IV (Kempa IV) pada Jumat malam. Di lokasi perkemahan mereka menempelkan kardus dengan tulisan: Kembang Api Diurus Natura Engga; Camp Fee Elit Natura Sulit; Gini Amat Jadi Peserta Rainas.
Di Instagram rainas12_memes, ada meme dengan gambar dan tulisan-tulisan: “Natura (No), Giat (No), Aplikasi (No), Konser (Yes), Gitu ya Mainnya.” Tulisan lain: “Kenapa anggota DKN mentingin kembang api dan konser dari pada natura ya.” Ada lagi yang menyoroti kegiatan wisata dan menuliskan protes: “Rela ga mandi pagi karena rame di MCK dan bangun jam 04.00 ternyata berangkatnya jam 09.00.” Dewan Kerja Penegak dan Pandega Kwarir Nasional (DKN) adalah panita penyelenggara Raimuna Nasional.
Sapto Susilo, yang menjadi Ketua Dewan Kerja Penegak dan Pandega Kwarcab (DKC) Demak, menyoroti kegiatan wisata ke sejumlah lokasi di Jakarta yang kacau. Para peserta diminta berkumpul di parkiran bus jam 6 pagi. Namun bus baru berangkat dari Cibubur jam 9. Di lokasi wisata tidak ada yang memandu dan peserta dibiarkan saja. “Anggota saya ada yang baru pulang jam 10 malam dari wisata ke Kota Tua karena bus rusak di tengah jalan,” ujar Sapto.
Dia menilai sejumlah kegiatan yang membosankan peserta karena hanya berisi ceramah, pameran dan sejenisnya. Para peserta memang antusias dengan kehadiran sejumlah artis melakukan konser di lapangan utama. Antara lain oleh penyanyi Tulus, Rizki Febian, Raum Laode, Tiara Andini dan Repvblik. Namun konser ini dikritik karena menghambur-hamburkan uang ratusan juta rupiah sementara bahan makanan yang diterima peserta kualitasnya buruk.