SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) terbatas dengan PMI Pusat membahas bencana kekeringan.
Rakor dipimpin Ketua PMI Pusat HM. Jusuf Kalla, didampingi Wakil Ketua Ginanjar Kartasasmita dan Sekjen PMI AM. Fachir melalui zoom meeting pada Rabu (15/6/2023).
Rakor menindaklanjuti arahan Ketua Umum PMI HM Jusuf Kalla. Ada lima provinsi yang diundang dalam Rakor khusus ini Diantaranya Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Banten dan PMI DKI Jakarta. Lima provinsi tersebut dianggap paling rawan bencana baik tanah longsor, banjir, gunung berapi maupun kekeringan.
Hadir dalam zoom meeting Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo,S yang didampingi Sekretaris Dewan Kehormatan Rasiyo dan anggota dewan kehormatan Baidowi. Lalu Sekretaris Edi Purwinarto, Ketua bidang bencana Eddy Indrayana, Wakil Sekretaris Dwi Suyanto dan bendahara Soejarno.
Dilaporkan oleh H Imam Utomo S bahwa di Jawa Timur terdapat 109 kecamatan 317 desa terdampak bencana kekeringan.
Sementara peralatan yang dimiliki hanya ada 5 tangki air, diantaranya 3 provinsi dan 2 tangki posisinya dipinjamkan ke PMI Kabupaten/kota.
Jumlah ini dirasa sangat kurang. Sebab itu PMI Jawa Timur sudah mengajukan surat meminjam tangki yang ada di Gudang PMI di Gresik untuk bisa digunakan distrubusi air bagi kabupaten/kota yang membutuhkan. Pada saat Pandemi Covid-19 lalu ada 12 tangkir air yang bisa digerakkan di semua kabupaten kota di Jawa Timur.
PMI Jatim juga membantu biaya operasional untuk pengoperasian tangki tersebut meski bantuan tidak banyak.