Malu! Kontingen PON Jatim, Termiskin Diantara Pesaing (3)

Persiapan Ambyar karena Dana Merana

Malu! Kontingen PON Jatim, Termiskin Diantara Pesaing (3)
Djoko Tetuko Abdul Latief

Tidak mudah memang mempersiapkan peperangan bergengsi, dalam menjaga semangat dan memberikan dukungan secara konsisten kepada anak bangsa untuk menunai prestasi di bidang olahraga.

Pekan Olahraha Nasional (PON) sudah menjadi kesepakatan bersama bangsa dan negara, menjadi titik kulminasi pembinaan olahraga nasional. Sebagai puncak menilai, menganalisis dan mengevaluasi pembinaan, sehingga muktievent itu sangat strategis.

Apalagi, hasil akhir pada perhelatan PON akan menjadi catatan tersendiri perkembangan pembinaan atlet secara nasional. Berapa atlet senior masih mampu bertahan pada nomor tertentu, berapa atlet usia emas memberikan kontribusi untuk prestasi internasional, berapa atlet muda menjadi calon atlet berprestasi internasional dengan berbagai kemungkinan penanganan.

Apalagi, pada tanggal 9 September 2021, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, menteri Zainuddin Amali, akan memproklamirkan Grand Besar (pembinaan) Olahraha Nasional. Dengan prioritas kemungkinan berprestasi di Asian Games dan Olimpiade, juga menjadi raja di Asia Tenggara. Semua akan menunggu hasil pembinaan daerah terutama pada PON.

Kontingen PON XX Jatim sebelum menuju Papua, memang sudah melakukan persiapan sangat panjang dengan melakukan training centre (TC) ke luar negeri di antaranya ke Australia, China (Tiongkok), Korea Selatan, Jepang, Ubekhistan, Thailand, Rumania.

Mensiati masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), karena dengan latihan di rumah walaupun sudah diberikan panduan latihan, ternyata perkembangan prestasi atlet mengalami penurunan. Salah satu analisa paling tepat karena tidak ada kompetisi atau tidak ada pertandingan dan perlombaan, sehingga tidak dapat mengukur atau mengevaluasi.