Oleh M. Sarmuji (Ketua Golkar Jatim)
Alhamdulillah kita sudah selesai melaksanakan kewajiban berpuasa. Tentu kita kehilangan ditinggalkan oleh satu bulan dimana kita diringankan melaksanakan ibadah dan terasa berat kita melaksanakan maksiat.
Tetapi syariat menetapkan agar kita menyambut dengan rasa syukur datangnya idul fitri. Tanda kita bersyukur adalah sunnahnya bertakbir, makan sebelum sholat ied dan memakai pakaian terbaik yang dimiliki.
Ramadhan ini memang unik. Sewaktu datang kita menyambutnya dengan gembira tetapi kepergiannya juga kita antarkan dengan gema takbir tanda syukur bahwa kita telah berhasil menjalankannya.
Dari sini saja kita mendapatkan pelajaran penting agar kita selalu menyambut gembira apa yang menjadi ketetapan Allah. Karena itu seorang yang dianggap dekat dengan Allah jika seseorang selalu bahagia, tidak takut dan tidak khawatir semua dijalani dengan penuh rasa syukur.
Perasaan syukur inilah yang menjadi salah satu tujuan kita diperintahkan berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Di dalam surat al Baqarah ayat 185 Allah berfirman (dan agar kamu mengagungkan petunjuk yang sudah diberikan kepadamu dan supaya kalian bersyukur).
Orang yang bersyukur pasti bahagia karena Allah akan menambahkan nikmat jika nikmat itu disyukuri.Di ayat yang lain Allah berfirman lainsyakartum la azidannakum walin kafartum innaa azaabii lasyadiid (QS : Ibrahim ayat 7). jika kita bersyukur maka Allah akan menambah kebahagiaan kita menjadi berlipat ganda dan apabila kita kufur nikmat maka sungguh azab Allah sangat pedih.. Semesta akan diperintahkan Allah untuk menggaungkan kembali pancaran rasa syukur kita dan mengembalikanya dalam bentuk kebahagiaan berikutnya.
Sebaliknya jika kita ingkar nikmat semesta akan diperintahkan untuk mengembalikan keluhan kita dalam bentuk kepedihan.