SURABAYA – Gubernur Jatim Soekarwo mengusulkan etika, moral dan spiritual menjadi basis dalam pembangunan pendidikan. Tiga hal ini menjadi penting karena merupakan pondasi/dasar untuk membentuk manusia hebat.
“Khusus di Jatim saya minta bantuan kepada seluruh kepala sekolah, agar ikut merumuskan membangun budi pekerti. Salah satu caranya dengan mewajibkan siswa untuk menundukkan kepala saat ketemu gurunya,” ungkap Gubernur Jatim pada acara Pengukuhan Kepala UPT SMAN/SMKN/SLBN Dinas Pendidikan Prov. Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (05/01).
Pakde Karwo menjelaskan, konsep pelajaran etika moral atau budi pekerti di Indonesia telah diterapkan sejak tahun 1970an. Namun, saat ini budi pekerti tidak lagi menjadi prioritas dalam konsep pendidikan.
Karenanya, hal ini harus digalakkan lagi dan dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya oleh kepala sekolah. “Saya ingin rapat bersama dengan semua kepala sekolah agar setiap siswa bisa hormat pada gurunya. Apalagi, sekarang sudah ada pelajaran body language,” terangnya.
Ditambahkan, di negara lain seperti Jepang dan Korea rekayasa sosialnya terhadap etika dan moral telah dibentuk sejak pendidikan dini. Sehingga, kepatuhan kepada orang tua, leluhur dan guru telah menjadi kebudayaan.
Untuk itu, guna memacu semangat maka akan dibuat kompetisi antar sekolah khusus tentang penerapan etika moral. “Kedepan konsep etika moral ini akan kami kompetisikan, hadiahnya bisa berupa bantuan pembenahan pada salah satu ruangan di sekolahnya,” imbuh Pakde Karwo.