Zawawi Imron Melukis Padat “Wajah dan Hati Rohan (bag 2)

Zawawi Imron Melukis Padat “Wajah dan Hati Rohan (bag 2)
Rohan (kanan) dan Awawi Imron

Oleh : DjokobTetuko (Pemimpin Redaksi WartaTransparansi.com)

(Sehimpun Puisi “Bicaralah yang Baik-Baik” Dirut RRI – 2)

Penyair “Celurit Emas” dengan kehalusan budi pekerti dan ketaatan sebagai permohonan ridlo kepada kedua orang tua, ketika hanyut dalam “ibu”, D Zawawi Imron, begitu menyentuh mentransformasi akhlaqul karimah dalam coretan hati dan potret guratan wajah, melukis padat “wajah dan hati Rohan”.

D. Zawawi Imron penyair dari Batang-Batang Sumenep, sebagai penulis sekapur sirih dalam “Bicaralah yang Baik-Baik”, sebagai sesama bangsa Madura, ibarat pacuan karapan sapi, menarik dan mengendorkan tali tampar, kadang kencang kadang sedang-sedang saja.

Zawawi di antara sekapur sirih menulis bahwa “Menulis puisi, membaca, lalu menyampaikannya kepada publik, tidak dapat serta merta pada waktu yang singkat,
Perlu waktu lama dan kekuatan penjiwaan di dalamnya”.

Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sejak kecil menikmati puisi. Sedangkan Robert Frost menyelami puisi selama 40 tahun hidupnya. Bagi orang-orang seperti Sapardi Djoko Damono, Sutardji Calzoum Bachri, hingga WS Rendra dan saya sendiri D. Zawawi Imron, tentu lebih lama dan lebih dalam penjiwaanya.

Saat ini kita berhadapan dengan M. Rohanudin dalam sehimpun puisinya yang diberi judul “Bicaralah yang Baik-baik.”

Zawawi dalam guratan lukisan padat pada “wajah dan hati” Rohan —panggilan akrab M. Rohanuddin/penyair penyiar—,
bergelut dengan puisi sejak usia muda, selalu diasah ketika ia juga menjadi jurnalis di Surabaya dan makin didalami bersamaan dengan puncak karirnya sebagai Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia – RRI, saat ini. Pada posisinya sebagai Dirut RRI, selain makin mendalami dan tampil berpuisi, Ia juga merekatkan puisi dan para penyair dengan RRI.

Rohan memberi ruang bagi para penyair untuk bersama baca puisi di berbagai tempat dan disiarkan ke seluruh penjuru tanah air melalui RRI, dalam berbagai kanal multiplatform, radio, visual dan digital.