BERLIN, JERMAN – Ahmad Riyadh UB Ph.D, berharap jalan jalan ke Eropa dengan tujuan utama Jerman dan beberapa kota Eropa Timur, ingin mengetahui perkembangan media di Eropa yang sempat dua kutub.
Bahkan tiga kutub dalam teori pers populer. Jerman Barat ketika itu dengan teori pers authoritarian dan libertarian, dan Jerman Timur dengan teori pers komunis yang sudah secara alami berubah menjadi pers demokratik.
“Saya memang ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran di antara kesibukan menjadi pengacara atau advokat dengan konsentrasi di Hukum Media, sehingga perlu mengetahui perkembangan pers di Eropa, terutama di era Emerging media ( new media ), sebagai upaya mencari pembanding sekaligus untuk kepentingan di Indonesia, kira-kira seperti apa yang tepat untuk menjaga kemerdekaan pers di Indonesia,” kata Riyadh.
Kami berempat Ahmad Riyadh, Salim Bahlhmar, Zulkifli Mahri ( Yopie ), dan penulis reportase ini wartawan Koran Transparansi dan Wartatransoaransi.com , kemudian menyewa mobil di Sixt, dan mobil VW yang lebih dahulu diberitahukan tata cara dan perubahan bahasanya oleh instruktur.
