Pemkab Lamongan Berharap Dana Desa tak Mengikis Gotong Royong 

Pemkab Lamongan Berharap Dana Desa tak Mengikis Gotong Royong 
Bupati Lamongan Fadeli meminta gar dana desa yang sudah di kucurkantidak mengikis tradisi gotong royong. (foto/rin)
Lamongan – Saat ini  ratusan miliar rupiah dana desa Pemerintah Lamongan sudah berada di desa desa.
Itu sebabnya Pemkab Lamongan berharap debgan adanya dana desa itui tidak akan mengikis tradisi gotong royong di pedesaan.
Puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47 Kabupaten Lamongan Tahun 2019 dilaksanakan di Desa Tugu Kecamatan Mantup.
Momentum itu hendaknya dijadikan media pelestarian tradisi gotong royong.
Bupati Lamonga Fadeli pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa kemajuan masyarakat sekarang sudah berbeda dengan sebelumnya.
Apalagi pemerintah desa saat ini memiliki dana yang relatif cukup untuk membangun. Dia berharap dana desa tidak sampai memupus tradisi gotong royong.
Justru sebaliknya, semangat gotong royongnya harus semakin ditingkatkan.
“Saya berterimakasih kepada seluruh masyarakat Lamongan yang tetap guyub dan rukun bersama membangun desa,” ujar Fadeli.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh stakeholder di desa agar mempunyai pola pikir untuk membawa kemajuan bagi desanya. Agar memiliki master plan, arah Di tiap desa harus punya pola pikir mau dibawa kemana desanya. Setiap desa harus punya satu keunggulan yang dimaksimalkan. Jika bukan masyarakatnya, maka siapa lagi,” pesan dia.
BBGRM ini seperti dijelaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Khusnul Yaqin sudah dilaksanakan selama satu bulan penuh. Sementara kegiatan di Desa Tugu merupakan puncak penutupannya.
“Kegiatan BBGRM ini telah dilakukan selama satu bulan meliputi kegiatan gotong royong di 27 kecamatan yang ditandai dengan lomba BBGRM, kegiatan pemantauan administrasi pemerintahan dan pembangunan desa yang diiisi dengan lomba desa, dan kegiatan penataan kelembagaan desa,” ungkap Khusnul Yaqin.  olehnya, penyelenggaraan BBGRM ini bertujuan agar nilai-nilai kegotongroyongan di masyarakat terus terjaga dan dilanjutkan.
“Selama ini, dana yang disalurkan untuk pembangunan di desa mencapai ratusan miliar. Pada tahun 2019 ini, alokasi dananya mencapai sebesar Rp 545 miliar,” ungkap Khusnul Yaqin.
Pada acara tersebut juga diserahkan penghargaan Juara I Lomba Pemberdayaan Gotong Royong Desa terbaik oleh Desa Tanjung Kecamatan Lamongan, dan Juara I Lomba Desa oleh Desa Glagah Kecamatan Glagah. Kemudian Juara I lomba penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat oleh Desa Soko Kecamatan Glagah serta diberikan bantuan hibah kantung kerambah, kolam terpal dan jaring krikit. (rin)