Jakarta- Pemerintah Jepang berkomitmen memberikan dana hibah untuk membangun kembali sejumlah jembatan yang hancur akibat bencana di Palu, Sulawesi Tengah, 28 September 2018. Termasuk jembatan kuning (Jembatan Ponulele) yang membelah sungai perbatasan wialayah Palu Barat dan Palu Timur.
Kepastian itu dikemukakan Firmanti Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, dilansir Antara, Jumat (26/1/2019).
“Pemerintah Jepang berkomitmen memberikan hibah pembangunan Jembatan Palu IV dan beberapa jembatan lainnya di Palu yang hancur akibat gempa dan tsunami,” katanya.
Sekjen Kementerian PUPR juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) yang telah aktif membantu dalam penelitian fenomena likuifaksi di Indonesia dan penyusunan Master Plan Kota Palu Baru.
Dalam mitigasi bencana, Indonesia juga belajar dari Jepang mengenai pelaksanaan kebijakan keamanan bangunan gedung (building code) sehingga tahan gempa. Indonesia sendiri, dikatakan Anita, telah memiliki peraturan keamanan bangunan gedung merujuk pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
Dia yakin jika peraturan tersebut betul-betul diterapkan, maka jumlah bangunan yang roboh akibat gempa akan terus berkurang.
“Evaluasi dan penyempurnaan diperlukan. Seperti halnya di Jepang, evaluasi secara menyeluruh mulai tahap perencanaan apabila terjadi gempa besar,” ujar Anita dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Pembangunan Infrastruktur ke-6 yang juga dihadiri Vice Michio Kikuchi Minister for Engineering Affairs, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) dari Jepang.