Surabaya – Warga kota Surabaya, terhibur menyaksikan Parade Surabaya Juang yang dihelat Pemkot Surabaya, Minggu (11/11/2018). Sepanjang rute parade, mulai dari kawasan Tugu Pahlawan hingga finish di Taman Bungkul, ribuan warga yang berjejer di tepi jalan, begitu antusias dan bergembira menikmati hiburan.
Ada delapan titik yang menjadi tempat kerumunan massa. Yakni, di lokasi start atau di Tugu Pahlawan, Siola, Hotel Majapahit, Gedung Negara Grahadi, Bambu Runcing, Monumen Polisi Istimewa, SMA Santa Maria dan di finish Taman Bungkul.
Di setiap titik, Pemkot Surabaya menyediakan berbagai macam atraksi, mulai dari teatrikal, musik atau pembacaan puisi. Warga pun tinggal memilih, jenis hiburan apa yang bisa mereka nikmati.
Acara tahunan yang sudah memasuki satu dekade tersebut, dimulai dengan pembacaan puisi oleh Sosiawan Leak. Puisi mengisahkan bagaimana aksi heroik perjuangan Arek-Arek Suroboyo melawan tentara sekutu pada tahun 1945 silam. Pembacaan puisi ini, sempat menggetarkan masyarakat yang hadir di Tugu Pahlawan.
Kemudian dilanjut dengan teatrikal perjuangan T.R.I.P (Tentara Republik Indonesia Pelajar) saat melawan sekutu di daerah Gunungsari Surabaya. Suara-suara tembakan yang berasal dari petasan, properti pakaian hingga senjata yang digunakan pemain, membuat penonton merasa berada di tengah-tengah medan pertempuran pada zaman dahulu. Masyarakat yang melihat pun cukup terkejut, dan merinding membayangkan bagaimana keberanian para pahlawan saat melawan penjajah.
Usai teatrikal, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, menyerahkan Sang Saka Merah Putih kepada pasukan Paskibra, sebagai tanda pemberangkatan Parade Juang.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Risma bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya, menaiki kendaraan Anoa milik TNI. Mereka ikut menjadi peserta parade juang tersebut. Antusias masyarakat pun terlihat begitu tinggi, menyapa para pemimpin mereka yang mengendarai alutsista tersebut.
Dalam sambutannya, Wali Kota Risma ini mengatakan, hari ini masyarakat Kota Surabaya, telah memperingati peristiwa heroik yang telah dilakukan oleh para pendahulu. Kala itu, mereka telah berjuang menjaga Kemerdekaan Republik Indonesia dari para penjajah. Pada peristiwa 10 November silam, banyak sekali pejuang yang telah gugur dan berjasa mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Maka dari itu, dari peristiwa ini, mari kita lanjutkan perjuangan yang telah diberikan, disumbangsikan, oleh para ayah, kakek dan buyut kita,” kata Risma saat membuka Parade Juang di Tugu Pahlawan.