KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Riuh tepuk tangan memecah ruang pertemuan di sebuah hotel di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Kediri. Satu per satu pimpinan kecamatan berdiri memberi dukungan bulat. Tanpa perdebatan, tanpa tandingan.
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, M. Hadi Setiawan, S.E., ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kediri dalam Musda XI, menandai babak baru bagi partai berlambang pohon beringin itu.
Bagi Hadi, terpilihnya ia sebagai ketua bukan sekadar amanah politik, tapi juga tanggung jawab moral untuk menjembatani dua generasi yakni para sesepuh yang membesarkan partai dan anak-anak muda yang akan meneruskannya.
“Karena Partai Golkar ini berdiri dari kekuatan para sesepuh atau senior. Contohnya, bagi setiap tempat pemungutan suara (TPS), kita ada suaranya Partai Golkar. Dan itu bukti eksistensi kader Golkar yang memang kalau dihitung-hitung itu sesepuh-sesepuh,” ujarnya dengan nada penuh hormat, Kamis malam 30 Oktober 2025.
Namun Hadi tak ingin Golkar hanya bertumpu pada kejayaan masa lalu. Ia menekankan pentingnya regenerasi dan membuka ruang bagi kaum muda.
“Kami Partai Golkar memiliki kewajiban untuk mengakomodir dan memberikan fasilitas kepentingan para pemuda, karena negara dan bangsa ini bahkan dunia ini ada di tangan pemuda,” katanya.
Langkah awal Hadi Setiawan sudah terang. Ia memulai dengan memperkuat komunikasi antarkader, merapatkan barisan, dan meneguhkan kedekatan dengan masyarakat. Tujuannya jelas: memperluas basis suara dan menghidupkan kembali denyut politik Golkar di akar rumput.
Targetnya tegas dan ambisius. Dari lima kursi yang diraih pada Pileg 2024, Hadi menargetkan delapan kursi DPRD Kabupaten Kediri pada Pemilu 2029. Baginya, itu bukan sekadar angka, melainkan ukuran soliditas kader dan bukti bahwa kehadiran Golkar masih dibutuhkan rakyat. “Kuncinya komunikasi, kerja nyata, dan kedekatan dengan rakyat,” ujarnya.
Musda XI Partai Golkar Kabupaten Kediri menjadi panggung konsolidasi kekuatan politik. Sejumlah tokoh pemerintahan hadir, di antaranya Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, dan Wakil Wali Kota Vinanda Prameswari.

 
									




