Kediri  

Santri dan Pemuda Bersatu di Ponpes Wali Barokah: Kobarkan Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

Peringatan Hari Santri dan Sumpah Pemuda di Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri menjadi ajang memperkuat sinergi antara santri dan pemuda. Melalui seminar bertema “Santri-Pemuda Bersatu, Indonesia Maju: Akselerasi Generasi Emas 2045”, para narasumber dari Disbudparpora, BNN, dan Kemenag menegaskan pentingnya karakter, kesehatan, serta penguasaan teknologi untuk melangkah menuju Indonesia yang berperadaban dan berkeadilan.

Santri dan Pemuda Bersatu di Ponpes Wali Barokah: Kobarkan Semangat Menuju Indonesia Emas 2045
Ketua Ponpes Wali Barokah Kota Kediri, H. Sunarto, menyampaikan sambutan pembuka dalam Seminar Hari Santri dan Sumpah Pemuda bertema “Santri-Pemuda Bersatu, Indonesia Maju: Akselerasi Generasi Emas 2045”, Kamis (23/10/2025) di Gedung DMC lantai 5. Kegiatan diikuti ratusan santri, pengurus pesantren, dan organisasi kepemudaan.(Foto: Moch Abi Madyan)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) –Dalam rangka memperingati Hari Santri 2025 dan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri menggelar seminar bertema “Santri-Pemuda Bersatu, Indonesia Maju: Akselerasi Generasi Emas 2045”, Kamis (23/10/2025) di Gedung Pertemuan DMC lantai 5. Kegiatan ini diikuti ratusan santri, pengurus pesantren, serta organisasi kepemudaan, termasuk Pemuda LDII Kota Kediri.

Ketua Ponpes Wali Barokah, H. Sunarto, menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri menjadi momentum untuk mengenang perjuangan para kiai dan santri tahun 1945. “Peringatan hari santri ini dilaksanakan untuk mengenang perjuangan para kiai dan santri pada tahun 1945, diawali dengan resolusi jihad yang berjuang dan merebut kembali kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945,” ujarnya.

Ia menambahkan, semangat juang itu berpuncak pada 10 November 1945 sebagai wujud kesetiaan para kiai dan santri membela keutuhan NKRI. “Kegiatan Sumpah Pemuda menjadi wujud semangat luar biasa yang kita warisi dengan menjaga kekompakan dan kerukunan di pondok pesantren,” lanjutnya.

Sunarto menekankan bahwa santri harus berperan aktif menyongsong Indonesia Emas 2045. “Untuk bisa mencapai itu dibutuhkan peningkatan sumber daya manusia dan penguasaan teknologi,” tegasnya. Dalam seminar ini, pihak pesantren bersinergi dengan Disbudparpora, Kemenag, dan BNN Kota Kediri menghadirkan tiga narasumber utama. “Dengan tiga narasumber tersebut diharapkan lebih komplit dalam membekali para santri menatap masa depan,” kata Sunarto.

 

Menurutnya, para santri yang berasal dari berbagai daerah dan kultur berbeda disatukan oleh tujuan yang sama: menimba ilmu agama dan menjadi calon mubaligh. “Kita tanamkan kepada para santri agar kerukunan, kekompakan, dan kerjasama yang baik bisa terjalin selamanya,” ujarnya. Sunarto juga menegaskan pentingnya adaptasi santri di era digital. “Santri diharapkan mampu beradaptasi dan berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan serta menjadi penggerak kemajuan peradaban dunia,” ungkapnya.

Penulis: Moch Abi Madyan