Ngawi  

Upacara HUT Ke 80 RI, Camat Kedunggalar Ngawi Tampil Nuansa Budaya Nusantara

Upacara HUT Ke 80 RI, Camat Kedunggalar Ngawi Tampil Nuansa Budaya Nusantara
Camat Kedunggalar Nuryadi Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd (tengah) bersama Forkopimcam Kedunggalar. (foto/istimewa)

NGAWI (Wartatransparansi.com) – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 Republik Indonesia di Kecamatan Kedunggalar Ngawi, Jawa Timur berbeda dengan tahun tahun sebelelumnya. Gatut Kaca menjadi inspektur upacara. Dan yang berperan sebagai Gatutkaca adalah Camat Gedunggalar Nuryadi Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd.  Meski begitu, upacara Kemerdekaan RI berlangsung khidmat.

Upacara bendera digelar pada Minggu, 17 Agustus 2025 di lapangan upacara kecamatan, dengan diikuti ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari pelajar, aparatur pemerintahan, organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat, hingga warga desa.

Camat Kedunggalar, bertindak sebagai inspektur upacara. Hadir pula jajaran Forkopimcam Kedunggalar yang tampil istimewa dengan balutan kostum adat budaya Nusantara sebagai wujud nyata semangat Bhinneka Tunggal Ika. Penampilan ini menjadi sorotan sekaligus pesan kuat bahwa persatuan dalam keberagaman adalah fondasi kokoh bangsa Indonesia.

Dalam amanatnya, Camat Kedunggalar menegaskan bahwa HUT RI ke-80 harus menjadi momentum untuk meneguhkan semangat kebangsaan.

>“Peringatan kemerdekaan bukan hanya seremonial, tetapi juga kesempatan untuk meneguhkan tekad membangun Kecamatan Kedunggalar agar lebih maju dan sejahtera, sesuai cita-cita para pendiri bangsa,” tegasnya.

Pasukan pengibar bendera merah putih dari kalangan pelajar menunjukkan kedisiplinan tinggi, sementara paduan suara yang membawakan lagu-lagu perjuangan berhasil menggugah rasa nasionalisme seluruh peserta.

Selepas upacara, lapangan kecamatan berubah menjadi panggung kebersamaan. Berbagai atraksi budaya dan kegiatan rakyat digelar, di antaranya peragaan jurus IPSI dari seluruh perguruan pencak silat di Kecamatan Kedunggalar yang menampilkan kekompakan dan kekuatan seni bela diri tradisional. Tak hanya itu, warga juga disuguhi pagelaran Reog Ponorogo, yang semakin menambah kemeriahan suasana peringatan.

Antusiasme masyarakat terlihat begitu tinggi. Warga dari berbagai kalangan tumplek blek menyaksikan rangkaian acara, sembari menunjukkan semangat gotong royong dan kekeluargaan yang masih terjaga kuat di tengah kehidupan masyarakat Kedunggalar.

Peringatan HUT RI ke-80 di Kecamatan Kedunggalar tahun ini bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga bukti bahwa semangat kemerdekaan tetap hidup, diwariskan lintas generasi, dan dikemas melalui kekayaan budaya yang mempererat persaudaraan.

“Kisah Gatutkaca telah menjadi inspirasi  bagi banyak karya dan budaya di Indonesia. Dalam pewayangan, Gatutkaca sebagai simbol keberanian, kesetiaan dan kekuatan sekaligus pengayom,” Ungkap Nuryadi Muhammad Arifin usai upacara.(*)

Penulis: Rudi Ardy