“Intinya, Kejaksaan hadir di setiap lini yang menggunakan anggaran negara, agar pengelolaannya dilakukan secara hati-hati,” tegasnya.
Sepanjang 2025, Kejari Kabupaten Kediri mencatat sejumlah capaian kinerja. Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), pemulihan keuangan negara mencapai Rp4.586.371.349, sementara penyelamatan keuangan negara sebesar Rp7.212.000.000. Pada Bidang Pidana Khusus, Kejari mengembalikan kerugian negara Rp1.216.939.814 serta menangani perkara korupsi, termasuk kredit fiktif dan pengelolaan hibah. Bidang Pidana Umum menangani 214 perkara penuntutan, di antaranya 43 kasus kekerasan dengan pelaku 21 anak dan 22 dewasa, serta empat perkara yang diselesaikan melalui Restorative Justice.
Bidang Intelijen juga mencatat 32 operasi intelijen, 56 kegiatan penerangan hukum, 12 program Jaksa Masuk Sekolah, serta pengamanan proyek strategis. Dalam pengelolaan barang bukti, tercatat 1.529 barang bukti, terdiri atas 959 dimusnahkan, 275 dikembalikan, 107 dijual langsung, dan 188 masih menunggu putusan.
Prestasi tingkat provinsi turut diraih Kejari Kabupaten Kediri, di antaranya nilai AKIP 91,12 predikat AA, Terbaik I Bidang Pembinaan, Terbaik I Bidang Pidana Militer, Terbaik II Bidang Pengawasan, serta penghargaan efektivitas pembayaran piutang Jamsostek.
Melalui forum Ngopi Kita, Kejari menegaskan komitmen memperkuat kolaborasi dengan media. “Kami membutuhkan sinergitas dengan media. Kolaborasi ini penting agar kinerja kami dapat diketahui publik. Intinya, kita ingin menjadi mitra yang saling menguntungkan,” ujar Ismaya.(*)
