Sambut Natal, Surabaya Perkuat Citra sebagai Kota Toleransi

Sambut Natal, Surabaya Perkuat Citra sebagai Kota Toleransi
Surabaya menyambut perayaan Natal dengan nuansa penuh semangat toleransi dan kebersamaan.

“Dekorasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Kami juga mengajak pihak swasta untuk ikut berpartisipasi. Nanti saat Idul Fitri, Idul Adha, dan hari besar lainnya, semangat ini juga terus dijaga,” tambahnya.

Sejalan dengan komitmen lingkungan, Pemkot Surabaya turut memastikan agar pemasangan dekorasi tidak menimbulkan persoalan persampahan. Setiap pihak yang memasang dekorasi, khususnya dari sektor swasta, bertanggung jawab penuh atas pembongkaran pasca perayaan.

Meski demikian, Myrna mengakui bahwa penggunaan bahan ramah lingkungan masih menjadi tantangan tersendiri, khususnya untuk dekorasi luar ruang yang membutuhkan material lebih kuat dan tahan lama.

“Ke depan, kami akan terus mendorong pemanfaatan bahan daur ulang untuk beberapa elemen dekorasi, agar aspek lingkungan tetap terjaga,” ungkapnya.

Tak hanya mempercantik kota, keberadaan dekorasi perayaan keagamaan juga diharapkan memberi dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat. Meski Pemkot Surabaya memiliki workshop sendiri untuk dekorasi di kawasan pemerintahan, tujuan utamanya tetap menghidupkan ruang-ruang publik dan pusat wisata.

“Upaya kita adalah menghidupkan suasana kota agar menjadi daya tarik wisata. Dengan begitu, kunjungan meningkat, aktivitas perdagangan masyarakat ikut bergerak, dan nilai toleransi menjadi fondasi sekaligus magnet pariwisata yang menggerakkan roda perekonomian lokal,” imbuhnya. (*)

Editor: Wetly