Selama penutupan berlangsung, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan jalur alternatif dan menggunakan dua jembatan utama yang masih berfungsi, yaitu Jembatan Bandar Ngalim dan Jembatan Semampir. Pemkot Kediri berharap pengalihan arus ini dapat meminimalkan kemacetan, terutama pada jam-jam padat.
Usai pemasangan regel baru, skema penutupan akan berubah menjadi penutupan sebagian atau setengah badan jembatan. Dalam skema itu, jika sisi selatan ditutup maka sisi utara tetap dibuka untuk dua lajur kendaraan dari arah barat dan timur, dan sebaliknya. Tahap penutupan sebagian ini diperkirakan berlangsung sekitar satu minggu.
Progres perbaikan Jembatan Brawijaya saat ini mencapai 30 persen. Endang menyampaikan target penyelesaian perbaikan ditetapkan pada pertengahan Desember 2025. Ia menegaskan bahwa seluruh proses dilakukan untuk memastikan jembatan kembali berfungsi secara optimal. “Saya mengharap pengertian dari masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses perbaikan Jembatan Brawijaya. Langkah ini dilakukan demi memastikan jembatan dapat kembali berfungsi dengan aman dan optimal bagi seluruh pengguna jalan,” pungkasnya.
Perbaikan Jembatan Brawijaya merupakan proyek strategis mengingat jembatan tersebut menjadi salah satu jalur vital penghubung pusat kota dengan kawasan perdagangan di sisi barat. Pemerintah berharap rangkaian pekerjaan struktural yang sedang berlangsung dapat menguatkan kembali konstruksi jembatan dan memperpanjang usia layanannya.(*)





