SURABAYA, Wartatransparansi.com – Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Surabaya 2025 yang berlangsung di Convention Hall Siola, Sabtu (22/11/2025), menetapkan Arderio Hukom sebagai Ketua KONI Surabaya periode 2025–2029.
Ia terpilih tanpa perlawanan setelah seluruh syarat aklamasi terpenuhi dan mayoritas cabang olahraga menyatakan dukungan.
Ketua IMI Surabaya, Rinto Ari Rakhmanto, yang memimpin sidang pleno, mengetuk palu sebagai pengesahan. Suasana ruang sidang langsung pecah oleh tepuk tangan peserta, menandai kesepakatan bulat para cabor.
Dukungan terhadap Arderio mencapai 31 cabor, jauh melampaui ketentuan 50% + 1 sebagaimana tertuang dalam Tatib Musorkot Pasal 14. Deretan cabor pendukung antara lain IMI, IBCA, MMA, FHI, FORKI, FOPI, FOKSI, Jujitsu Indonesia, PSTI, FAJI, PSSI, PABERSI, FTI, Perbakin, IWbA, PSAWI, PGI, PBI (Bowling), ESI, Muaythai, KBI, Perbasasi, Handball, Binaraga, PSOI, Kodrat, Bola Voli, Wushu, Hapkido, Taekwondo, Kurash, hingga Gulat.
Besarnya dukungan itu membuat proses pemilihan tidak perlu memasuki tahap voting. “Musyawarah telah mencapai mufakat sesuai Tatib Pasal 14. Dengan ini Arderio Hukom sah menjadi Ketua KONI Surabaya 2025–2029,” tegas Rinto sebelum mengetuk palu.
Tatib Musorkot menegaskan bahwa pemilihan ketua pada prinsipnya dilakukan melalui musyawarah mufakat. Voting hanya ditempuh jika mufakat gagal tercapai, dengan sistem satu anggota satu suara dan syarat minimal 50% + 1 untuk memenangkan pemilihan. Mekanisme serupa diberlakukan untuk pemilihan formatur di bawah Pasal 15.
Dalam sambutan resminya, Arderio menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan. Ia menekankan bahwa kepemimpinannya akan mengarah pada pembenahan sistem pembinaan prestasi dan peningkatan profesionalisme organisasi.
“Saya berterima kasih atas dukungan penuh semua cabor. Ini bukan kemenangan pribadi, melainkan awal dari kerja bersama untuk memajukan olahraga Surabaya,” ujarnya.
Musorkot 2025 pun tercatat sebagai salah satu yang paling kondusif dan efisien, mengingat terpilihnya ketua secara aklamasi tanpa perdebatan panjang. Keputusan bulat tersebut menandai awal era baru dalam pengelolaan olahraga di Kota Pahlawan. (*)





