“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa masyarakat Jember memiliki kesadaran tinggi menjaga harmoni dan ikut berkontribusi dalam penguatan ketenteraman daerah. Kami hanya memfasilitasi, tetapi keberhasilan terbesar ada pada masyarakat,” ujar Lingga.
Dalam pelaksanaan pengukuran IHaI, Jember menunjukkan hasil mencolok. Proses survei dilaksanakan pada 3–24 Maret 2025 melalui penyebaran tautan kuesioner kepada masyarakat. Dari target 1.250 responden, Jember justru berhasil mengumpulkan 2.513 responden, atau 201,04 persen dari target.
Capaian ini menjadikan Jember sebagai salah satu daerah dengan tingkat partisipasi masyarakat tertinggi dalam pengumpulan data IHaI. Atas kontribusi tersebut, Kabupaten Jember meraih peringkat ke-6 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, memperlihatkan posisi Jember yang semakin solid dalam indikator keharmonisan daerah. Predikat ini sekaligus mencerminkan keterlibatan masyarakat yang luas dalam mendukung penguatan indeks harmoni sebagai bagian dari pembangunan sosial yang berkelanjutan.
“Tingkat partisipasi ini salah satu yang tertinggi di Indonesia. Ini menunjukkan masyarakat sangat peduli dan tidak apatis terhadap isu-isu keharmonisan dan kebangsaan,” kata Lingga.
Penandatanganan penghargaan dilakukan oleh Dr. Drs. Bahtiar, M.Si, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, mewakili Menteri Dalam Negeri. Ia menegaskan bahwa penguatan harmoni di daerah merupakan fondasi penting bagi stabilitas nasional, sehingga upaya dan capaian daerah seperti Jember patut diberikan apresiasi.
“Kami tidak berhenti di angka dan penghargaan. Tugas terbesar adalah memastikan harmoni ini benar-benar dirasakan masyarakat, terutama di desa-desa dan kawasan yang rentan dinamika sosial,” ujarnya.
Melalui pencapaian ini, Kabupaten Jember diharapkan terus memperkuat program-program strategis lintas sektor yang berorientasi pada ketentraman masyarakat, keseimbangan sosial, dan pembangunan daerah yang inklusif. Prestasi ini bukan hanya menjadi bukti kinerja teknis dalam pengukuran indeks, melainkan juga menjadi potret komitmen Jember dalam merawat harmoni sebagai nilai dasar kehidupan bermasyarakat. (*)





