“Melihat kondisi tingginya angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks pada penduduk Indonesia maka dianggap perlu untuk melakukan pemahaman pada masyarakat. Salah satunya adalah tindakan penemuan kasus secara cepat dengan melakukan deteksi dini kanker leher rahim melalui metode HPV DNA serta penatalaksanaan secara tepat,” jelasnya.
Gus Qowim mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang juga menjadi rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional. Ia berharap adanya terobosan dan sinergi untuk meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat. Menurutnya, kolaborasi antara organisasi perangkat daerah, kelompok masyarakat, dan organisasi perempuan menjadi kunci memperluas capaian pemeriksaan deteksi dini.
“Saya juga salut atas antusiasme Ibu-ibu yang ikut serta dalam kegiatan deteksi dini dimana ini menjadi penanda bahwa panjenengan semua semakin peduli akan kesehatan pribadi dan menyayangi diri sendiri. Mengingat peranan perempuan di dalam rumah tangga itu cukup besar. Jadi sebisa mungkin, panjenengan juga harus memerhatikan diri sendiri terlebih dahulu,” ungkapnya.(*)





