Ia menegaskan, simbol Macan Putih bukan sekadar ikon klub sepak bola, tetapi menyatu dengan identitas Kota Kediri. “Kediri adalah kota dengan sejarah panjang, tempat di mana legenda dan budaya berpadu menjadi jati diri masyarakatnya. Diantara simbol-simbol kebesaran yang melekat pada kota ini, Macan Putih berdiri sebagai lambang keberanian, keteguhan, dan kemurnian niat,” lanjutnya.
Hery juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu sehingga kolaborasi Persikmania dan Gladiators dapat tampil maksimal pada DNC 2025.
Ketua Umum Gladiators, Eko Agus Koko, menegaskan bahwa kolaborasi tersebut merupakan upaya memperkuat citra positif dua organisasi tersebut di masyarakat. “Kita kepengen menunjukkan kepada masyarakat bahwa dua organisasi ini ingin menampilkan sesuatu yang sifatnya positif dan mengenal ke masyarakat, bagaimana organisasi Persikmania dan Gladiators merupakan organisasi untuk menuju ke yang positif, bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Eko menambahkan, kerja sama itu juga berkaitan dengan upaya menjaga suasana kondusif saat pertandingan Persik Kediri. “Makanya kita berkolaborasi dengan Persikmania, karena Persikmania ini saya anggap juga sebagai partner ketika kita di stadion di waktu keamanan, supaya di stadion nanti terjadi suatu hal yang kondusif,” sambungnya.
“Akhirnya kedua organisasi ini saling berdampingan yang akhirnya jelas aman,” imbuhnya.
Kehadiran Kirab Macan Putih raksasa pada DNC 2025 disebut menjadi bukti bahwa kreativitas komunitas dan semangat kolaborasi dapat memperkuat harmoni, sekaligus memperkaya identitas budaya Kota Kediri.(*)





