BANYUWANGI (Wartatransparansi.com) — Dinas (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi menetapkan sejumlah agenda strategis untuk tahun 2025, Fokus utama diarahkan pada rehabilitasi jaringan irigasi, modernisasi pengelolaan air berbasis teknologi digital, serta penguatan program pelestarian lingkungan yang melibatkan masyarakat secara langsung.
Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Riza Al Fahrobi mengatakan seluruh program tersebut dirancang untuk menjawab tantangan pengelolaan sumber daya air di daerah yang dikenal sebagai lumbung pangan dan destinasi ekowisata unggulan di Jawa Timur, Kamis (13/11/2025).
“Kami tidak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur fisik, tetapi juga bagaimana teknologi dapat mendukung efisiensi dan keberlanjutan pengelolaan air. Sistem digital akan mempercepat deteksi kerusakan, mempermudah monitoring debit, sekaligus memastikan kebutuhan irigasi pertanian terpenuhi tepat waktu,” ujar Riza.
Di bidang infrastruktur, dinas menargetkan rehabilitasi dan normalisasi sejumlah saluran irigasi yang menjadi penopang produksi pertanian. Melalui integrasi teknologi digital seperti aplikasi pemantauan debit air, sensor otomatis, hingga dashboard pengawasan berbasis data—pengelolaan irigasi diharapkan menjadi lebih cepat, akurat, dan responsif terhadap perubahan cuaca.
Program digitalisasi ini juga disiapkan untuk mendukung ketahanan pangan Banyuwangi, khususnya di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu. Selain pembangunan fisik, Dinas PU Pengairan terus mendorong Program Sekardadu, sebuah gerakan pelestarian lingkungan yang melibatkan pelajar mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Program ini mengedepankan edukasi dan aksi nyata, seperti pembersihan sungai, penanaman vegetasi tepi sungai, serta kampanye anti-sampah yang dilakukan secara rutin.
“Kami ingin pelestarian sungai menjadi gerakan bersama, dimulai dari generasi muda. Jika kesadaran ini tumbuh sejak dini, maka pengelolaan lingkungan akan lebih berkelanjutan,” tambah Riza.
Riza juga menekankan pentingnya dukungan masyarakat, terutama warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai. Ia mengajak seluruh elemen untuk ikut menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Harapan kami, masyarakat semakin peduli untuk merawat sungai. Sungai yang bersih tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi kita semua,” tutupnya.(Adv/yin)





