Sudah lama aku tidak menulis puisi atau sajak, sudah lama pula tidak menuangkan tulisan tulisan kritik konstruktif menyaksikan hingar bingar jaman. Rasanya sudah kemarin kemarin hingga hari ini peristiwa hitam putih, peristiwa membuat hati menjadi semakin memahami, peristiwa membuat miris membuat mata teriris, peristiwa tragis membuat perut meringis …
ya semua peristiwa demi peristiwa hanya simbol dari perilaku kita sebagaia manusia ingin merangkul seluruh dunia, ingin memiliki semua isi dunia, ingin dan ingin menguasai semua jagad raya …
Dalang itu punya makna segudang … Bercerminlah dari cermin cerita pewayangan dari alam pikir dan alam batin para dalang, maka kehidupan apa saja akan mudah menerima dengan tulus ikhlas, walaupun itu kematian
Dalang sudah menentukan awal dan akhir ceritanya, dalanglah mengukir naik dan turunnya kehidupan, dalanglah penentu semua “keajaiban”.
Tidak ada keajaiban dalam pewayangan, jika dalang tidak menebar cerita dan mengabarkan kepada sesama tokoh dalam simbol itu, patut manut mengikuti awal hingga akhir cerita.
Dalang itu punya segudang makna… Mari belajar dari dalang menjadi dalang kehidupan, menjadi dalang kepribadian, menjadi dalang hari kita sendiri ketika mengatur cerita seluruh asma Ilahi yang dititipkan sementara, dan hanya sebatas berjalan sesuai perintah “dalang”.
Sidoarjo, 2 November 2025
Djoko Tetuko




