Seribu Kematian di Surabaya Belum Dilaporkan, Ganggu Akurasi Data

Seribu Kematian di Surabaya Belum Dilaporkan, Ganggu Akurasi Data
Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Eddy Christijanto, mengatakan sebagian besar warga enggan melaporkan kematian anggota keluarganya karena alasan sosial.

“Yang malas mengurus (adminduk) juga ada. Makanya kita buat pelayanan online, jadi sebenarnya sudah tidak ada alasan lagi untuk malas. Di rumah pun bisa, melakukan pengurusan dengan android KNG Mobile, semua pelayanan kependudukan ada di situ,” ujarnya.

Menurut Eddy, seluruh layanan adminduk termasuk pembuatan Kartu Keluarga (KK), kini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan ponsel. “Bisa dan lebih mudah. Jadi tidak perlu datang ke kantor kelurahan, tidak perlu ke Mal Pelayanan Publik Siola, cukup dari rumah,” kata Eddy.

Ia kembali menegaskan, ketertiban administrasi kependudukan sangat penting agar Pemerintah (Pemkot) Kota Surabaya dapat memberikan pelayanan dan intervensi secara tepat sasaran.

“Jadi ini juga diperlukan ketika mengalami permasalahan, baik musibah dan lain sebagainya, pemerintah bisa melakukan intervensi, tepat sasaran sesuai dengan alamat. Tapi kalau alamatnya tidak sesuai, ini kita akan kesulitan,” paparnya.

Eddy juga berpesan kepada warga Surabaya agar rutin memperbarui data kependudukan, mulai dari pendidikan, perkawinan, kelahiran, kematian hingga golongan darah.

“Warga Surabaya kami mohon untuk tertib adminduk dengan melakukan update data kependudukan. Kita sudah memfasilitasi dengan semua pelayanan online. Kalau android bisa di KNG Mobile, IOS bisa di website Dispendukcapil Kota Surabaya,” tuturnya.

Selain itu, Eddy juga mengimbau warga yang berpindah tempat tinggal segera melaporkan perubahan domisili agar data kependudukan tetap akurat. “Sehingga data njenengan (anda) itu bisa betul-betul update dan bicara ketika itu dipakai pemerintah kota di dalam rangka perencanaan pembangunan dan pengalokasian anggaran,” pungkas Eddy. (*)

Editor: Wetly