“Kami ingin anak-anak Surabaya belajar dengan nyaman. Tidak hanya dibantu secara finansial, tapi juga disiapkan kebutuhan sekolahnya,” tutur Eri.
Beasiswa ini ditujukan bagi siswa berprestasi dari keluarga miskin (gakin) dan pra-miskin (pragakin). Program ini diharapkan bisa menjaga semangat belajar sekaligus menekan angka putus sekolah di kota metropolitan tersebut.
*Didorong Lebih Luas*
Selain untuk jenjang SMA/SMK, Ajeng juga mendorong agar Pemkot memperluas program serupa untuk mahasiswa melalui penambahan kuota Beasiswa Pemuda Tangguh tingkat perguruan tinggi.
“Warga Surabaya sebaiknya tidak melewatkan kesempatan ini. Silakan mendaftar dan ikut program beasiswa yang sudah disiapkan pemerintah,” pesannya.
Ajeng juga mengingatkan agar sosialisasi dilakukan lebih luas, mulai dari lingkungan RT/RW, sekolah, hingga media sosial, agar informasi beasiswa bisa menjangkau lebih banyak keluarga penerima manfaat.
Program Beasiswa Pemuda Tangguh yang mulai berjalan sejak 2022 ini telah terbukti efektif membantu ribuan pelajar Surabaya. Dengan peningkatan nominal pada 2026, Pemkot berharap tidak ada lagi siswa yang harus berhenti sekolah hanya karena alasan biaya. (*)
