“Monumen Pers memiliki spirit persatuan dan perjuangan dari para pendahulu yang melahirkan PWI,” ujar Munir yang juga Direktur Utama LKBN Antara.
Munir juga mengajak seluruh pengurus dan anggota PWI untuk memperkuat solidaritas serta menjadikan PWI sebagai rumah besar wartawan Indonesia. Ia mengibaratkan informasi yang disajikan wartawan sebagai ‘makanan’ bagi publik.
“Makanan itu ibarat informasi yang harus disajikan secara sehat dan bergizi,” ujarnya.
Menkomdigi Meutya Hafid dalam sambutannya mengapresiasi proses rekonsiliasi PWI yang berlangsung demokratis dan tanpa intervensi pemerintah.
Meutya yang pernah menjadi jurnalis televisi itu menekankan bahwa pengukuhan PWI bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk menegaskan kembali peran pers sebagai cahaya kebenaran dan perekat bangsa.
“Momentum pengukuhan ini diharapkan bukan hanya seremonial, tetapi menjadi kesempatan berharga untuk menegaskan kembali arti penting pers bagi cahaya kebenaran dan persatuan bangsa,” ujarnya. (red)