“Saya titip kepada bapak-ibu guru, pendamping, dan wali asuh, anak-anak harus mendapatkan pelayanan terbaik,” pesannya.
Kepala Sekolah Rakyat Muncar, Winarno, menambahkan sekolah memiliki daya tampung 100 siswa. Tiap kamar diisi dua anak. Selain itu, tersedia 22 guru, 10 wali asuh, dan 4 wali asrama.
Menurutnya, berdasarkan pemetaan dari Kementerian Sosial, jenjang SMP untuk Sekolah Rakyat di Muncar memang belum tersedia. Namun, tidak menutup kemungkinan ke depan akan dibuka jika ada usulan dari masyarakat.
Bangunan sekolah terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan untuk ruang kelas, sedangkan lantai kedua untuk asrama. Terdapat sekat khusus yang memisahkan siswa laki-laki dan perempuan.
“Semua fasilitas belajar sudah lengkap, bahkan dilengkapi pendingin ruangan agar anak-anak lebih nyaman, baik saat belajar maupun beristirahat,” jelasnya.
Selain pendidikan, asupan gizi siswa juga diperhatikan. Mereka mendapat tiga kali makan, pagi, siang, dan malam, serta dua kali kudapan berupa kue, puding, atau susu
“Prioritas kami adalah memastikan anak-anak tumbuh sehat, nutrisinya terpenuhi, dan berkembang sesuai potensi maksimalnya,” ujar Winarno.
Para siswa terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan, lalu mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama dua minggu. Setelah itu, kegiatan belajar mengajar akademik tahun ajaran 2025/2026 akan dimulai. (*)