Dana Transfer Pusat 2026 untuk Surabaya Berkurang Rp730 M, Eri: Harus Melakukan…

Dana Transfer Pusat 2026 untuk Surabaya Berkurang Rp730 M, Eri: Harus Melakukan…
Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan salah satu strategi yang ditempuh Pemkot Surabaya adalah skema pembiayaan jangka panjang.

“Kita juga akan melakukan penyewaan aset. Aset kita kita bagi pada yang digunakan untuk padat karya, untuk kepentingan masyarakat, tapi juga harus ada yang kita sewakan. Agar apa? Agar ada pemasukan. Rp730 miliar ini juga bukan hal yang kecil,” tegasnya.

Di sisi lain, Eri juga menyinggung soal penerimaan dari opsen pajak yang dinilainya belum memberikan dampak signifikan meski persentasenya naik.

“Seperti juga opsen (pajak) kan juga ada rumusan sendiri. Jadi meskipun kita ini diberikan 66 persen, sejatinya tidak jauh dari 30 persen. Kalau dihitung cuma 35 persen, karena ada lagi peraturan yang mengatur bagaimana untuk pemerataan. Sehingga walaupun 66 persen, dapatnya seperti tahun kemarin hanya naik Rp200 miliar. Sehingga ini yang harus kita tutup,” jelasnya.

Dengan perhitungan tersebut, Pemkot Surabaya memperkirakan pendapatan 2026 berkurang hingga Rp1 triliun. Namun, Wali Kota Eri memastikan berbagai program prioritas, terutama pada sektor pendidikan, tetap berjalan.

“Meskipun kita ada potongan, insyaallah di tahun depan, anggaran untuk pendidikan, untuk beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya, khusus untuk keluarga yang memang kita utamakan untuk keluarga miskin dan pra-miskin, satu rumah, anaknya saya satu ambil, saya kuliahkan sampai lulus. Yang SMA, maka kita ambil satu, maka kita berikan bantuan Rp3,5 juta setahun,” terangnya.

Eri menambahkan bahwa program beasiswa ini diharapkan dapat membantu anak-anak Surabaya. Khususnya dari keluarga tidak mampu agar tetap melanjutkan pendidikan di sekolah swasta tanpa terbebani biaya tambahan.

“Sehingga harapan ketika sekolah swasta nanti menerima anak Surabaya yang SMA, sudah dapat BOPDA (Bantuan Operasional Pendidikan Daerah) dan BOSNAS (Bantuan Operasional Sekolah Nasional) dari pusat dan provinsi, maka tidak ada lagi uang gedung dan lain-lain. Nanti kami akan koordinasi dengan provinsi,” tukasnya. (*)

Editor: Wetly