Sementara itu, Ketua Gapoktan Tani Makmur Desa Kasiyan Timur, Hendro Saputro, menjelaskan bahwa keberhasilan panen jagung kali ini tidak lepas dari dukungan pihak swasta, khususnya Sygenta.
“Bibit dan pengelolaan jagung ini bersinergi dengan Sygenta, mulai dari bibit, obat-obatan, hingga pengendalian gulma. Bibitnya cepat tumbuh, tahan hama, dan didukung produk pembasmi gulma yang efektif tanpa merusak tanaman pokok,” terang Hendro.
Ia juga menambahkan bahwa kebutuhan pupuk untuk tanaman jagung cukup besar, yakni sekitar 1 ton per hektar. Dari total kebutuhan, pemerintah hanya memberikan subsidi 5,5 ton, sementara sisanya sekitar 4,5 ton harus dipenuhi petani melalui pupuk non-subsidi yang hingga kini masih tersedia di pasaran.
Hendro berharap para petani semakin bijak dalam mengelola lahan dan memanfaatkan teknologi agar produktivitas terus meningkat. Senada, Kapolres Jember juga berharap hasil panen berikutnya bisa lebih melimpah dan berkelanjutan.
Pada kesempatan ini, Pemkab Jember juga hadir melalui perwakilan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan serta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan untuk memastikan program pemerintah berjalan sinergis bersama para petani.
Dengan capaian panen raya batch 3 ini, Jember semakin menegaskan diri sebagai salah satu lumbung pangan potensial di Jawa Timur yang berkontribusi nyata terhadap swasembada pangan nasional. (*)
