Dari sisi teknis lalu lintas, Yono memastikan rehabilitasi tidak akan menutup total akses kendaraan. Pekerjaan hanya dilakukan di luar jam sibuk dengan sistem buka-tutup sebagian lajur.
“Kesepakatannya, tiga lajur tetap dibuka, satu lajur digunakan untuk pengerjaan. Dengan begitu, arus lalu lintas bisa tetap berjalan normal,” jelasnya.
Yono juga menekankan pentingnya keselamatan kerja. Menurutnya, setiap aktivitas konstruksi wajib mengutamakan standar K3.
“Kami tegaskan pemasangan pengaman harus maksimal agar tidak membahayakan pengguna jalan maupun pekerja. Target kami, proyek ini selesai tepat waktu dan tepat biaya,” katanya.
Dengan rehabilitasi ini, Pemkot Kediri berharap wajah baru Jembatan Brawijaya bukan hanya memulihkan fungsi infrastruktur, tetapi juga memperkuat identitas kota lewat simbol kejayaan masa lampau.(*)