Kediri  

Kota Kediri Menjadi Pionir Edukasi Rupiah, Disdik dan BI Integrasikan ke Mata Pelajaran Sekolah

Dinas Pendidikan Kota Kediri dan BI Kediri tanamkan nilai cinta, bangga, paham rupiah lewat mata pelajaran sekolah.

Kota Kediri Menjadi Pionir Edukasi Rupiah, Disdik dan BI Integrasikan ke Mata Pelajaran Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Moh Anang Kurniawan bersama Deputi Kepala KPw BI Kediri Deasi Surya Andarina menunjukkan komitmen bersama implementasi kurikulum terintegrasi edukasi rupiah dalam program Sekolah Generasi Muda Rupiah (SERAGAM), Senin 22 September 2025.(Foto: Istimewa)

Kepala Disdik Kota Kediri, Moh Anang Kurniawan, menyebut guru memiliki peran sentral dalam menghidupkan modul ajar.

“Kami berikan kewenangan kepada guru untuk berinovasi. Bisa berupa permainan, cerita, atau metode lain yang membuat siswa lebih dekat dan mencintai rupiah,” jelasnya.

Tak hanya modul, Disdik dan BI juga menyiapkan lomba inovatif sebagai tindak lanjut. Ada dua kategori yang dibuka: Inspirasi Rupiah (22 September–5 Oktober 2025) untuk lomba inovasi pembelajaran, serta Potret Rupiah (22 September–18 Oktober 2025) berupa lomba fotografi edukatif. Informasi lebih lanjut bisa diakses melalui laman resmi lomba.

Deputi Kepala KPw BI Kediri, Deasi Surya Andarina, menegaskan rupiah bukan sekadar alat tukar, melainkan juga mengandung nilai budaya yang harus dikenalkan sejak dini.

“Tidak hanya cinta dan bangga, tapi juga paham. Anak-anak akan diajarkan menabung, menata keuangan, hingga mengelola rupiah dengan bijak. Jadi bukan sekadar teori, tapi juga soft skill,” katanya.

Bagi Kediri, program SERAGAM menambah catatan sebagai daerah yang konsisten mengedepankan inovasi pendidikan. Dengan basis Kota Pelajar dan ekosistem digital yang berkembang pesat, Kediri digadang menjadi pionir edukasi rupiah di Jawa Timur.

“Harapannya konsep cinta, bangga, paham rupiah bisa menular ke masyarakat luas, berawal dari siswa sekolah dasar di Kota Kediri,” pungkas Deasi.(*)

Penulis: Moch Abi Madyan