Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa memberikan kehidupan ini dimaksudkan bahwa apa yang ditanam saat ini akan memberikan dampak positif bagi alam, lingkungan dan masyarakat yang ada di lereng Gunung Arjuno.
“Sesuai pesan Sunan Bonang bahwa Urip iku gawe urup, kita hidup untuk memberi kehidupan yang lain,” terangnya.
Di kesempatan ini Gubernur Khofifah juga berpesan kepada 25 orang Mahasiswa UNAIR yang tergabung dalam Wanala tim Ekspedisi 80 UNAIR Gunung Arjuno ini suatu saat untuk melihat kembali apa yang ditanam saat ini. Karena akan muncul kebanggaan tersendiri apabila yang ditanam bisa memberikan manfaat bagi alam dan masyarakat.
“Suatu saat kalau mendaki lagi ke Arjuno cek yang ditanam ini menjadi penting untuk mengecek apa yang sudah ditanam bagaimana tumbuh kembangnya,” katanya.
Khofifah berharap ekspedisi ini akan menjadi tambahan bagi UNAIR sebagai kampus yang berdampak. Sebagaimana citra UNAIR saat ini dimana Times Higher Education menempatkan UNAIR pada peringkat 9 dunia sebagai Universitas yang berdampak.
“Kita sedang membuat sejarah baru bagi kebesaran Unair, yang mendapatkan apresiasi bahwa _University impact_ UNAIR ini luar biasa diakui dunia, ini akan menambah jajaran prestasi, kontribusi dan pengabdian Universitas Airlangga. UNAIR luar biasa nomer 9 dunia, luar biasa, nomer 2 Asia nomer 1 ASEAN luar biasa, tentu menjaganya tidak sederhana,” terangnya.
Sebagai informasi Tim Ekspedisi 80 Gunung Arjuno UNAIR ini terdiri 15 mahasiswi dan 10 mahasiswa Unair yang telah melalui pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat untuk dapat melakukan pendakian. Seusai jadwal tim ini akan mulai berangkat mendaki Gunung Arjuno pada 16 Agustus pagi hari ini.
“Selamat jalan pagi ini mereka jalan mudah-mudahan semua lancar sehat sukses,” pungkasnya. (fir/guh)