Pemkot Surabaya – LVRI Tasyakuran HUT Ke-80 RI, Eyang Gitojo Kisahkan Detik-detik…

Pemkot Surabaya – LVRI Tasyakuran HUT Ke-80 RI, Eyang Gitojo Kisahkan Detik-detik…
Pemkot Surabaya menggelar tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) bersama anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Surabaya dan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).

Eyang Gitojo menceritakan bagaimana perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua dalam menentukan kapan proklamasi harus dibacakan.

Golongan muda yang dipimpin oleh Chairul Saleh dan Wikana mendesak agar kemerdekaan segera diproklamasikan setelah Jepang menyerah, khawatir akan datangnya penjajah baru. Sementara itu, Soekarno dan Hatta menginginkan Proklamasi dipersiapkan melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

“Dari golongan muda ini tetap ngotot harus merdeka. Karena kalau kita tidak merdeka, kita akan dijajah kembali,” kenang Eyang Gitojo.

Ia menjelaskan, perdebatan inilah yang berujung pada peristiwa Rengasdengklok, di mana para pemuda mengamankan Soekarno dan Hatta untuk meyakinkan mereka.

Cerita Eyang Gitojo yang gamblang itu, berhasil membangkitkan kembali rasa syukur atas perjuangan para pendahulu. Ia pun menutup kisahnya dengan pesan, bahwa setelah proklamasi, tantangan belum usai.

“Untuk itu, kita bersama-sama khususnya generasi muda harus mempertahankan kemerdekaan dengan menghadapi segala tantangan yang ada,” tukasnya.

Pada acara malam tirakatan juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan dari LVRI kepada Wali Kota Surabaya sebagai bentuk apresiasi atas perhatian luar biasa Pemkot Surabaya terhadap para veteran.

Tak hanya itu, acara juga diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan pemberian bantuan kepada para veteran, simbol rasa hormat dan terima kasih atas jasa-jasa baik mereka. (*)

Editor: Wetly