“Jadi mereka bisa menjadi bagian dari penguat nasionalisme, penguat untuk merayakan Kemerdekaan ke-80 tahun 2025 ini. Dan karena mereka memang SMK khusus Tata Busana, mereka punya keterampilan untuk bisa menjahit dengan baik dan benar sesuai dengan desain-desain yang mereka inginkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aries Agung Paewai menjelaskan bahwa tahun lalu, Pemerintah Provinsi Papua Barat memecahkan rekor MURI dengan membentangkan kain Bendera Merah Putih sepanjang 12,77 kilometer pada HUT Kemerdekaan RI ke-79 lalu.
Sehingga, Jawa Timur optimis dapat mencetak rekor MURI untuk bentangan bendera Merah Putih tahun ini. Pasalnya, ada 161 sekolah yang turut berpartisipasi dengan rincian 23 SMA, 78 SMK, dan 50 SLB.
“Tapi memang masih sementara dihitung. Ini sekarang perhitungan kita sudah 15.400 meter. Masih bertambah terus karena kami masih meng-update dari beberapa sekolah, termasuk keterlibatan murid dan guru,” ujarnya.
Aries menjelaskan, penjahitan bendera ini terasa lebih bermakna. Sebab, pengerjaannya dilakukan oleh para murid dan tidak hanya mengandalkan penjahit biasa.
“Banyak yang mengatakan bahwa Gen Z dan Alpha itu kurang peduli terhadap negaranya. Tapi ternyata dibuktikan oleh dari Jawa Timur bahwa patriotisme, nasionalisme, dan kebangsaan yang dimiliki murid kita di seluruh Jawa Timur ternyata luar biasa,” jelasnya.
“Ini berarti ada semangat luar biasa yang nilai-nilai kebangsaannya itu muncul pada anak-anak kita. Tentu kita berharap ini berlanjut terus dan tidak hanya bagaimana mereka menjahit bendera, tapi semangat-semangat lain yang tumbuh untuk mereka mencintai negara ini,” harap Aries. (*)