Persik sempat unggul lebih dulu melalui sundulan Telmo Castanheira di menit ke-78, memanfaatkan umpan sepak pojok kapten Ezra Walian. Keunggulan itu bertahan hingga penghujung laga sebelum striker Bali United, Boris Kopitovic, memupus asa Macan Putih lewat gol kepala di detik terakhir injury time.
Pelatih Persik, Ong Kim Swee, tak menutupi kekecewaannya. Meski senang membawa pulang satu poin dari laga sulit melawan tim sekelas Bali United, ia menilai kerja keras timnya buyar akibat tambahan waktu yang melebihi batas.
” Namun tambahan massa (waktu.red) dimana kita gagal mengawal dengan dengan begitu baik,” kata Coach Ong.
Lebih lanjut, Pelatih asal Malaysia ini menegaskan jika ini masih merupakan pertandingan perdana. Menurutnya setiap pertandingan yang dilalui Persik Kediri nantinya pasti akan mendapati faktor kekurangan maupun kelebihan.
” Saya boleh katakan jika kita (Persik) berada dalam tahap yang cukup sempurna, tetapi belum sempurna seutuhnya, di mana banyak lagi kelemahan yang harus kita perbaiki ke depan. Kita harus banyak belajar lagi,” ungkapnya.
Menurut catatan siaran televisi, wasit hanya memberikan empat menit tambahan di babak kedua saat memasuki menit ke-90. Namun, laga tetap berjalan hingga menit ke-96. Penonton asal Kelurahan Banjarmlati, Kota Kediri, Wahyu Indra Suseno, yang menyaksikan langsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, menilai gol penyeimbang Bali United tidak adil. Bahkan, papan skor di stadion sudah menunjukkan waktu melewati batas tambahan yang ditetapkan wasit.
” Di injury time (waktu tambahan yang diberikan oleh wasit.red) terlihat waktu penonton sudah melampaui batas dan ternyata tercipta gol dari tuan rumah,” kata Wahyu.
Usai gol tersebut, wasit langsung meniup peluit panjang. Para pemain Persik bergegas menuju tengah lapangan, memprotes keputusan sang pengadil yang mereka nilai mengabaikan prinsip sportivitas.
“Pertandingan baru dimulai lagi sebentar, peluit akhir langsung berbunyi. Wajar kalau pemain Persik protes keras,” tuturnya.
Terakhir, Wahyu memuji penampilan Persik Kediri yang tampil gemilang melawan tim asuhan Jan Jansen di hadapan ribuan suporter Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Namun, ia menilai lini depan Persik masih perlu dibenahi agar mampu meraih hasil lebih positif di sisa kompetisi Super League musim 2025–2026.
“Persik bermain sangat disiplin, koordinasinya bagus, tapi lini serang belum maksimal,” tutupnya.(*)