Meski pelanggaran meningkat, angka kecelakaan justru turun. Selama operasi berlangsung, terjadi 11 kecelakaan lalu lintas dengan 20 korban luka ringan. Tahun sebelumnya, ada 16 kejadian.
“Penurunan ini jadi indikator bahwa langkah preventif dan penegakan hukum yang dilakukan mulai berdampak. Edukasi dan sosialisasi tetap kami gencarkan,” terang AKP Afandy.
Ia juga mengingatkan orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak di bawah umur mengendarai motor.
“Kami harap masyarakat memahami bahwa keselamatan lebih penting daripada sekadar kebiasaan,” katanya.
Salah satu pelanggar, Andianto (17), siswa SMA, mengaku menyesal setelah terjaring razia. Ia ditilang karena tak memakai helm dan belum punya SIM.
“Padahal cuma mau ke rumah teman yang dekat. Tapi saya jadi sadar, ternyata tetap berisiko,” ujarnya.
Satlantas Polres Kediri Kota menyebut Operasi Patuh Semeru tidak sekadar penegakan hukum, melainkan bagian dari upaya jangka panjang untuk membentuk budaya tertib lalu lintas.(*)