Selain itu juga dibahas persoalan regrouping sekolah, “harus dipikirkan persoalan banyaknya sekolah khususnya SD yang semakin sedikit mendapatkan murid baru, langkah-langkah strategis apa yang akan diambil terkait persoalan ini. Salah satunya adalah dengan penguatan kepemimpinan kepala sekolah,” ungkap Muries Subiyanroro
Proses dialog yang berjalan hampir dua jam ini, menghasilkan beberapa rumusan bersama. “Bagaimana masa depan anak-anak inklusi yang seharusnya juga diberi ruang memadai untuk menempuh pendidikan di jenjang satuan pendidikan umum,” ujar Ketua Komisi A Gaguk Sudjatmiko.
Sebelum dialog diakhiri, semua pihak bersepakat bahwa pertemuan seperti ini akan terus dilanjutkan dalam kesempatan-kesempatan berikutnya baik secara formal maupun informal, untuk bisa menyamakan persepsi dalam upaya untuk membangun pendidikan Magetan menjadi lebih bermutu, berkualitas, berkarakter dan memiliki daya saing yang tinggi dan tangguh. (*)