Pemprov Jatim Apresiasi Upaya Datangkan Ribuan Sapi Perah dari Australia

Pemprov Jatim Apresiasi Upaya Datangkan Ribuan Sapi Perah dari Australia

“Sebanyak 1.080 ribu sapi perah yang hadir di Jatim memberikan peningkatan dan pemerataan ekonomi bagi peternak sapi. Sehingga diprediksi ada sumber ekonomi baru, tenaga kerja baru dari hadirnya 1.080 ekor sapi perah,” ungkap Khofifah. 

Sebelumnya, ketika Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mewabah, populasi sapi perah di Jawa Timur tahun 2021 berjumlah 305.708 ekor yang tersebar di 35 kabupaten/kota dengan produksi susu sapi mencapai 530.426 ton. 

Namun, setelah terjadi wabah PMK pada Mei 2022, populasi Sapi Perah di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 23.344 ekor atau 7,6% sehingga pada awal Desember 2022 jumlahnya 282.364 ekor.

Perkembangan populasi tersebut berbanding lurus dengan penurunan produksi susu sapi segar harian di Jawa Timur. Tercatat, sepanjang tahun 2022 saat wabah PMK, produksi susu sapi segar sebanyak 205 ton dari produksi harian 1.219 ton pada tahun 2021, menjadi 1.014 ton pada tahun 2022 atau menurun sebesar -16,8%.

“Alhamdulillah, setelah wabah PMK dapat dikendalikan pada tahun 2023, populasi sapi perah di Jawa Timur kembali meningkat. Data BPS, populasi sapi perah di Jawa Timur akhir tahun 2024 sebanyak 292.265 ekor atau meningkat sebanyak 9.900 ekor dari tahun 2022 saat wabah PMK terjadi,” jelasnya. 

“Capaian tersebut menempati peringkat pertama di indonesia dan berkontribusi sebesar 60% terhadap total populasi sapi perah nasional sebanyak 485.809 ekor,” imbuhnya. (*)

Penulis: Amin Istighfarin